Analisis dengan Metode Spektrofotometri UV/Vis
• Analisis visual
• Analisis
Instrumental
Analisis instrumental
dikenal juga sebagai analisis Fisiko-kimia :
• memakai instrumen
• penentuan
berdasarkan sifat-sifat fisiko-kimia dari molekul atau atom sampel yang
dianalisis
(0) Analisis
Klasik VS Analisis Modern
Analisis Instrumen berkembang pesat karena :
- Adanya tuntutan
dan kebutuhan analisis terhadap matriks sampel yang sulit, jumlahnya
sedikit, waktu analisis yang singkat, tidak diperlukan macam-macam
pereaksi.
- Kesahihan analisis
instrumental didukung oleh kecermatan, ketelitian, keterulangan,
sensitivitas, kelurusan dan kestabilan dari suatu metode analisis yang
dipakai.
- Sahih :
memberikan hasil dengan kecermatan dan ketelitian yang memadai.
- Cermat (presisi):
kedekatan hasil yang diperoleh dengan nilai sebenarnya, dinyatakan
dengan % perolehan kembali (recovery).
- Ketelitian (akurasi):simpangan
baku dari beberapa kali penentuan kuantitatif thd sampel yang
dianalisis dengan metode yang sama.
- Keterulangan :
pengulangan thd sampel yang sama dan metode yang sama dengan hasil
analisis memenuhi persyaratan statistik.
- Sensitivitas :
batas kadar terkecil yang dapat ditentukan, LOD (low of detection).
- Kestabilan :
mempunyai ketahanan thd pengujian dg merk instrumen berbeda, waktu dan
tempat berbeda.
Kekurangan :
• Harga
alat relatif mahal
• Perawatan
rumit
• Pengoperasian
sulit (perlu tenaga ahli)
• Kondisi
ruangan : suhu, kelembaban
• Memerlukan
alat-alat pendukung
• Harga
analisa mahal
(0) Teknik
Spektroskopi
• Salah satu teknik analisis
fisiko-kimia yang mengamati interaksi atom/molekul dengan radiasi
elektromagnetik (REM)/ interaksi sinar dengan materi.
• Warna-warna yang
nampak adalah akibat serapan energi oleh senyawa organik maupun
anorganik. Energi cahaya pada panjang gelombang tertentu yang diserap
oleh suatu senyawa tergantung pada struktur senyawa tersebut. Oleh
karena itu, teknik-teknik spektroskopi dapat digunakan untuk menentukan
struktur senyawa yang tidak diketahui (Analisis Kualitatif)
• Radiasi Elektromagnetik adalah energi yang dipancarkan
menembus ruang dalam bentuk gelombang-gelombang. Setiap jenis radiasi
elektromagnetik (gelombang radio, ultraviolet,
inframerah, tampak, dll) dicirikan oleh panjang gelombang (wavelength,
λ) dan frekuensinya (v).
• Radiasi
elektromagnetik dipancarkan dalam bentuk paket-paket energi yang disebut
foton atau kuantum. Energi suatu foton berbanding
terbalik dengan panjang gelombangnya.
• Radiasi dengan λ lebih pendek
mempunyai E yang lebih tinggi. Oleh karena itu, sebuah foton cahaya UV
berenergi lebih tinggi
dari pada foton cahaya tampak dan jauh lebih tinggi dari pada sebuah
foton gelombang radio. Sebaliknya, energi sebuah foton berbanding lurus
dengan frekuensinya. Hubungan tersebut dirumuskan dalam persamaan :
Prinsip pengukuran
- Jika
radiasi elektromegnetik dilewatkan pada suatu media yang homogen, maka
sebagian radiasi itu ada yang dipantulkan, diabsorpsi dan ada yang
ditransmisikan.
- Radiasi
yang dipantulkan dapat diabaikan, sedangkan radiasi yang dilewatkan
sebagian diabsorpsi dan sebagian lagi ditransmisikan.
- Akibat interaksi tsb
akan menyebabkan : hamburan (scattering),
absorpsi (absorption), dan emisi (emision) REM oleh atom/molekul yang diamati.
1.
Hamburan : Spektrofotometri Raman
2.
Absorpsi : Spektrofotometri uv-vis dan IR
3.
Absorpsi yang disertai emisi : fosforesensi dan
fluoresensi
- Masing-masing
memberikan kegunaan dan keunggulan yang berbeda-beda dalam bidang
analisis instrumental
Perumusan
§ Io = Ia + It + Ir
§ Io = Ia + It (Ir diabaikan krn ada
blanko)
§ Angka banding It/Io adalah bagian dari cahaya masuk yang
diteruskan oleh medium setebal l dan disebut Transmitan.
§ Kebalikannya (Io/It) adalah opasitas (keburaman), maka
Absorbans, A, adalah :
A
= log Io/It
§ Hukum Lambert-Beer : mengkaji efek konsentrasi
penyusun larutan yang berwarna terhadap transmisi dan absorpsi cahaya.
“Intensitas cahaya monokromatik berkurang secara eksponensial
dengan bertambahnya konsentrasi zat
penyerap secara linier”
A = a. b. C
a :
Absorpsivitas (besarnya serapan)
b :
tebal medium
C :
konsentrasi larutan
(0) Spektrofotometri
UV-Vis
• Pengukuran
serapan cahaya oleh suatu
senyawa di daerah :
- ultraviolet (200 – 350 nm)
- sinar tampak (350 –
780 nm)
• Penyerapan
cahaya uv atau tampak akan menyebabkan terjadinya
transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari
orbital keadaan dasar (energi rendah) ke orbital keadaan tereksitasi (energi
lebih tinggi).
Transisi
Elektronik
E = hv = hc/ l
Molekul yang
memerlukan E> akan
menyerap pada l pendek.
Absorpsi pd 100 nm(uv) à750
nm(tampak)
Jenis
Transisi Elektron
Keadaan dasar suatu molekul mengandung elektron-elektron
valensi dalam tiga jenis utama orbital molekul, yaitu:
1. Orbital sigma(σ)
2. Orbital phi (π)
3. Orbital
non bonding (n)
Absorpsi pada sinar tampak
Terjadi bila terdapat sejumlah gugus
kromofor yang terkonjugasi (-C=C-C=C-). Pada
sistem tersebut elektronnya mempunyai mobilitas yang tinggi. Oleh karena
itu energi yang dibutuhkan untuk mengeksitasi elektronnya tidak
terlampau tinggi. Semakin panjang rantai terkonjugasinya semakin rendah
eksitasinya. Dan jika radiasi yang diabsorpsi setara dengan energi
radiasi sinar tampak maka senyawa yang mengabsorpsi tersebut tampak
berwarna.
Serapan
sinar dan zat warna
REM = Materi
(sinar yang diserap: mrp warna komplemen) dan Mata (sinar yang
diteruskan)
Warna
komplementer
l nm
|
Warna (diteruskan)
|
Warna komplementer
|
400 – 435
|
Ungu
|
Hijau kekuningan
|
435 – 480
|
Biru
|
Kuning
|
480 – 490
|
Biru-kehijauan
|
Jingga
|
490 – 500
|
Hijau kebiruan
|
Merah
|
500 – 560
|
Hijau
|
Ungu kemerahan
|
560 – 580
|
Hijau kekuningan
|
Ungu
|
580 – 595
|
Kuning
|
Biru
|
595 – 610
|
Jingga
|
Biru kehijauan
|
610 – 750
|
Merah
|
Hijau kebiruan
|
(0) Sumber
Radiasi
Fungsi :
1. Memberikan energi
radiasi pada l yang tepat untuk pengukuran
2. Mempertahankan
intensitas sinar yang tetap selama pengukuran
Sumber radiasi :
• VISIBEL : Wolfram/Tungstein (l 350 –
780 nm)
• UV : Deuterium (l 180
– 350 nm)
(0) Aplikasi
Spektrofotometer UV-Vis
Analisis Kualitatif : dipakai untuk
data sekunder atau data pendukung.
1.
Pemeriksaan kemurnian : dibandingkan dengan standar.
2. Identifikasi : pengukuran l maks dan absorpsivitas molar.
3. Elusidasi struktur :
informasi adanya gugus kromofor dan gugus fungsi
melalui profil spektrum
Analisis
Kuantitatif
1.
Senyawa Tunggal : Dengan membandingkan
absorban senyawa yang dianalisis dengan reference standard pada
panjang gelombang maksimum.
2.
Senyawa multikomponen : mengukur absorban campuran pada panjang gelombang maksimum
masing-masing
A l1 = a1(l1). C1 + a2(l1). C2
A l2= a1(l2). C1 + a2(l2). C2
0 komentar:
Posting Komentar