MENGHITUNG
SEL DARAH
Ketiga jenis sel darah, leukosit,
eritrosit, dan trombosit dihitung jumlahnya per satuan volume darah dengan
terlebih dahulu membuat pengenceran dari darah yang diperiksa. Pada
laboratorium besar yang beban kerjanya besar pula, upaya itu biasanya dilakukan
dengan menggunakan alat penghitung elektronik. Pada dasarnya alat semacam itu
yang lazimnya dipakai bersama alat pengencer otomatis memberi hasil yang sangat
teliti dsan tepat. Sering alat
penghitung elektronik dikaitkan dengan komputer kecil yang dapat memberi data
mengenai volume eritrosit rata –rata dan nila hemoglobin rata – rata. Harga
alat penghitung elektronik mahal dan mengharuskan pemakaian dan pemeliharaan yang
sangat cermat. Selain itu perlu ada upaya untuk menjamin tepatnya alat itu
bekerja dalam satu program jaminan mutu (quality control). Metode elektronik
itu tidak dijelaskan lebih lanjut.
Cara – cara menghitung sel darah
secara manual dengan memakai pipet dan kamar hitung tetap menjadi upaya penting
dalam laaboratorium klinik.
MENGHITUNG
LEUKOSIT
Darah diencerkan dalam pipet
leukosit, kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung. Jumlah leukosit dihitung
dalam volume tertentu, dengan mengenakan faktor konversi jumlah leukosit per
mikroliterdarah dapat diperhitungkan.
Larutan pengencer adalah larutan turk yang mempunyai
susunan sebagai berikut :
-
Larutan gentianviolet 1% dalam air 1 ml
-
Asam asetat glasial 1 ml
-
Aquadest ad 100 ml
Saringlah
sebelum dipakai.
Cara
A.
Mengisi pipet leukosit
1.
Isaplah darah (kapiler,EDTA atau oxalat) sampai pada garis tanda 0,5 tepat.
2. Hapus
kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
3.
Masukkan ujung pipet dalam larutan turk sambil menahan darah pada garis – garis
tadi. Pipet dipegang dengan sudut 45 derajad dan larutan turk diisap perlahan –
lahan sampai garis tanda 11. Hati – hatilah jangan sampai terjadi gelembung
hawa.
4. Angkatlah pipet dari cairan; tutup
ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap.
5.
Kocoklah pipet itu selama 15 – 30 detik. Jika tidak segera akan dihtiung,
letakkanlah dalam sikap horisontal.
B. mengisi kamar
hitung
1.
Letakkanlah kamar hitung yang bersih benar dengan kaca penutupnya terpasang
mendatar di atas meja.
2.
Kocoklah pipet yang diisi tadi selama 3 menit terus – menerus; jagalah jangan
sampai ada cairan terbuang dari dalam pipet itu diwaktu mengocok.
3.
Buanglah semua cairan yang ada di dalam batang kapiler pipet (3 atau 4 tetes)
dan segeralah sentuhkan ujung pipet itu dengan sudut 30 derajad pada permukaan
kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan kamar hitung itu
terisi cairan perlahan – lahan dengan daya kapilaritasnya sendiri.
4.
Biarkan kamar hitung itu selama 2 sampai 3 menit supaya leukosit – leukosit
dapat mengendap. Jika tidak dapat dihitung dengan segera, simpanlah kamar
hitung itu dalam sebuah cawan petri tertutup yang berisi segumpal kapas basah.
C. Menghitung
jumlah sel
1.
Pakailah lensa objektif kecil, yaitu dengan perbesaran 10x. Urunkan lensa
kondensor atau kecilkan diafragna. Meja mikroskop harus datar sikapnya.
2.
Kamar hitung dengan bidang bergarisnya diletakkan di bawah objektof dan fokus
mikroskop diarahkan kepada garis – garis bagi itu. Dengan sendirinya leukosit –
leukosit jelas terlihat.
3.
Hitunglah semua leukosit yang terdapat dalam keempat “bidang besar” pada sudut
– sudut “seluruh permukaan yang dibagi”.
a.
Mulailah menghitung dari sudut kiri atas, etrus ke kanan; kemudoan turun ke
bawah dari kana ke kiri; lalu turun lagi ke bawah dan dimulai lagi dari kiri ke
kanan. Cara seprti itu dilakukan pada keempat “bidang besar”.
b.
Kadang – kadang ada sel – sel yang letaknya menyinggung garis batas sesuatu
bidang. Sel – sel yang menyinggung garis batas sebelah kiri atau garis atas
harus dihitung. Sebaliknya sel – sel yang menyinggung garis batas sebelah kanan
atau bawah tidak boleh dihitung.
D.
Perhitungan
Pengenceran
yang terjadi dalam pipet ialah 20 kali. Jumlah semua sel yang dihitung dalam
keempat bidang itu dibagi 4 menunjukkan jumlah leukosit dalam 0,1 mikroliter.
Kalikan
angka itu dengan 10 (untuk tinggi) dan 20 (untuk pengenceran) untuk mendapat
jumlah leukosit dalam 1 mikroliter darah. Singkat : jumlah sel yang dihitung
kali 50 = jumlah leukosit per mikorliter darah.
Catatan :
Pengenceran darah yang lazim
dipakai untuk menghitung leukosit ialah 20 kali. Tetapi menurut keadaan
(leukositosis tinggi atau leukopenia) pengenceran itu dapat diubah sesuai
dengan keadaan itu; pengenceran dijadikan lebih tinggi pada leukositosis dan
lebih rendah pada leukopenia.
Jagalah dalam segala tindakan
agar pengenceran yang telah dicapai dalam pipet itu tidak terganggu; itu
menimbulkan kesalahan.
Dalam dara oxalat yang tidak
segera dipakai ada kemungkinan leukosit – leukosit akan menggumpal; peristiwa
itu sangat mengurangi ketelitian kerja.
Jika darah tepi mengandung banyak
sel darah merah berinti, maka sel – sel itu akan ikut diperhitungkan seperti
leukosit. Koreksi dapat diadakan dengan memeriksa sediaan apus yang dipakai
untuk hitung jenis leukosit; persentasi sel darah metah berinti dicatat.
Misalnya didapat 10.000 leukosit/mikroliter darah dan dari hitung jenis
ternyata bahwa di samping tiap 100 leukosit ada 25 sel darah merah berinti,
maka jumlah leukosit yang sebenarnya ialah :
10.000 - { (25 / 100+25) x 10.000
} =8.000 per mikroliter darah.
Dengan memakai alat – alat baik
dan teknik sempurna, ketelitian tindakan menghitung leukosit ialah kira – kira
± 10%.
Kesalahan
– kesalahan pada tindakan menghitung leukosit
1. Jumlah darah yang diisap ke dalam pipet itu tidak
tepat jika :
a. Bekerja terlalu lambat
sehingga ada bekuan darah.
b. Tidak mencapai garis tanda
0,5.
c. Membaca dengan paralaks.
d. Memakai ppet basah.
e. Mengeluarkan lagi sebagian
darah yang telah diisap karena melewati garis tanda 0,5.
2. Pengenceran dalam pipet salah jika :
a.
Kehilangan cairan dari pipet, karena mengalir kembali ke dalam botol berisi
larutan turk.
b. Tidak
mengisap cairan turk tepat sampai garis 11.
c.
Terjadi gelembung udara di dalam pipet pada waktu mengisap larutan turk.
d.
Terbuang sedikit cairan pada waktu mengocok pipet atau pada waktu mencabut
karet penghisap dari pipet.
3. Tidak mengocok pipet segera setelah mengambil
larutan turk.
4. Tidak mengocok pipet sebentar sebelum mengisi
kamar hitung.
5. Tidak membuang beberapa tetes dari isi pipet
sebelum mengisi kamar hitung.
6. Yang bertaian dengan kamar hitung dan teknik
menghitung :
a. Kamar
hitung atau kaca penutup kotor.
b. Ada
gelembung udara termasuk beberapa dengan cairan.
c. Letak
kaca penutup salah.
d. Meja
mikroskop tidak datar air.
e. Salah
mengihtung sel yang menyinggung garis – garis batas.
f. Kaca
penutup tergeser karena disentuh dengan lensa mikroskop.
Sumber
: PENUNTUN LABORATORIUM KLINIK
Prof.
Dr. R. GANDASOEBRATA
PENERBIT
: DIAN RAKYAT
JAKARTA
1999
Harga
normal leukosit
Darah (lavender)
Dewasa : total 4.500 – 10.000 mikroliter
Anak 2 tahun : 6.000 – 17.000 mikroliter
Bayi baru lahir : 9.000 – 30.000 mikroliter
Dewasa : tekanan 75 – 175 mm H2O ; sel
darah putih 0 – 8 mikroliter; protein : 15 – 45 mg/dl; glukosa : 40 – 80 mg/dl.
Sumber :
BUKU SAKU
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM DAN DAIGNOSTIK DENGAN INDIKASI KEPERAWATAN EDISI 2
JOYEE
LEFEVER KEE
PENERBIT
BUKU KEDOKTERAN EGC
AZAS
MENGHITUNG JUMLAH LEUKOSIT
Darah dalam jumlah tertentu diencerkan 10x atau 20x dengan larutan pengencer yang mampu menghancurkan eritrosit dan trombosit. Antara lain larutan turk. Jumlah leukosit dihitung dalam kamar hitung atau di negara maju secara elektronik dengan alat penghitung (counter).
RUMUS MENGHITUNG
JUMLAH LEUKOSIT
(
A + B + C + D ) X 10 X 20
----------------------------------- = a x 50 mikroliter
4
Penjelasan
:
a
= A + B + C + D
Faktor
10 : karena dalamnya kamar hitung 0,1 mm
Faktor 20 : karena pengenceran darah 20 x
Faktor 4 : karena seluruh permukaan yang dihitung
adalah 4 mm persegi.
Apabila nilai A, B, C, dan D banyak berbeda satu
sama lain (kamar hitung misalnya berlemak) pemeriksaan perlu diulang.
Sumber :
HEMATOLOGI DALAM PRAKTEK dr. E. N. KOSASIH
PENERBIT
ALUMNI
1984
BANDUNG
KOTAK
POS 272
1 komentar:
Tolong jelaskan kenapa pengenceran yang di pakai itu 20x ?
Posting Komentar