penganbilan darah arteri


1.  Definisi
Arteri puncture adalah suatu metode pengambilan darah yang melalui pembuluh darah arteri.
Pengambilan darah arteri melalui fungsi untuk memeriksa gas-gas dalam darah yang berhubungan dengan fungsi respirasi dan metabolisme.
2.  Tujuannya :
1.  Mengetahui keadaan O2 dan metabolisme sel.
2.  Efisiensi pertukaran O2 dan CO2.
3.  Kemampuan HB dalam mengangkut O2 dan CO2.
4.  Tingkat tekanan O2 dalam darah arteri.
3.  Indikasi

·      Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik.
·      Pasien dengan  edema pulmo.
·      Pasien akut respiratori  distress sindrome (ARDS).
·      Infark Miokard.
·      Pneumonia.
·      Klien syok.
·      Post pembedahan coronary arteri baypas.
·      Resusitasi carniac arrest.
·      Klien dengan perubahan status respiratori.
·      Anestesi  yang terlalu lama.

4.  Kontra indikasi
Pengambilan darah arteri tidak dilakukan pada pasien yang sedang menjalani terapi anti koagulan, dan pasien dengan riwayat gangguan pembekuan darah.
5.  Lokasi

1.     Arteri Radialis, merupakan pilihan pertama yang paling aman  dipakai untuk fungsi arteri kecuali terdapat banyak bekas tusukan atau haematoem juga apabila Allen test negatif.
2.      Arteri Dorsalis Pedis, merupakan pilihan kedua.
3.      Arteri Brachialis, merupakan pilihan ketiga karena lebih banyak resikonya bila terjadi obstruksi pembuluh darah.
4.      Arteri Femoralis, merupakan pilihan terakhir apabila pada  semua arteri diatas tidak dapat diambil. Bila terdapat obstruksi pembuluh darah akan menghambat aliran darah ke seluruh tubuh / tungkai bawah dan bila yang dapat mengakibatkan berlangsung lama dapat menyebabkan kematian jaringan. Arteri femoralis berdekatan dengan vena besar, sehingga dapat terjadi percampuran antara darah vena dan arteri.

6.  Alat bahan

     1 Buah spuit 2,5 cc yang disposible.
     1 buah spuit 1 cc yang disposible.
     Gabus / karet sebagai penutup jarum.
     2 lembar kain kassa steril.
     Bengkok, plester, gunting.
     Obat lokal anesthesi (bila) perlu.
     Kapas alkohol dengan campuran bethadine.
     Kantong plastik berisi es bila pengirimannya jauh.
     Heparin injeksi 5000 unit.





7.  Cara kerja
1.     Siapkan peralatan sampling di tempat/ruangan dimana akan dilakukan sampling.
2.      Pilih bagian arteri radialis.
3.      Pasang tali pembendung (tourniquet) jika diperlukan.
4.     Lakukan palpasi (perabaan) dengan jari tangan untuk memastikan letak arteri.
5.     Desinfeksi kulit yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 70%, biarkan kering. Kulit yang telah dibersihkan jangan dipegang lagi.
6.     Tekan bagian arteri yang akan ditusuk dengan dua jari tangan lalu tusukkan jarum di samping bawah jari telunjuk dengan posisi jarum tegak atau agak miring. Jika tusukan berhasil darah terlihat memasuki spuit dan mendorong thorak ke atas.
7.      Setelah tercapai volume darah yang dikehendaki, lepaskan/tarik jarum dan segera letakkan kapas pada tempat tusukan lalu tekan kapas kuat-kuat selama ±2 menit. Pasang plester pada bagian ini selama ±15 menit.
8.  Persiapan pasien

1.      Persiapan secara umum, seperti : puasa selama 8-10 jam sebelum pengambilan spesimen (untuk pemeriksaan glukosa darah puasa, profil lipid, profil besi), tidak melakukan aktifitas fisik yang berat, tidak merokok, tidak minum alkohol, dan sebagainya.
2.      Jika pasien harus melakukan pengambilan spesimen sendiri (urin, dahak, faeses), jelaskan tata cara pengambilannya.
Misalnya : kapan harus diambil, bagaimana menampung spesimen dalam wadah yang disediakan, mencuci tangan sebelum dan setelah mengambil spesimen, membersihkan daerah genital untuk pengambilan sampel urin, dan sebagainya.
3.      Jika pengambilan spesimen bersifat invasif (misalnya pengambilan sampel darah, cairan pleura, ascites, sumsum tulang, dsb), jelaskan macam tindakan yang akan dilakukan.
4.     Anjurkan pasien untuk mengepalkan tangannya dengan kuat supaya darah sebanyak mungkin keluar sehingga telapak tangan pucat.
5.     Tekan arteri radialis dan ulnaris agar tertutup sambil pasien membuka kepalannya beberapa kali dan menutupnya kembali. Kemudian tangan dibuka, lepaskan tekanan pada arteri ulnaris.

9.     Antikoagulan

Antikoagulan adalah bahan kimia yang dipergunakan untuk mencegah pembekuan darah. Umumnya yang digunakan adalah EDTA (ethylendiamin tetraaceticacid), natrium citrat, heparin dan natrium fosfat. Pemilihan antikoagulan harus sesuai dengan jenis pemeriksaan dan takaran volumenya harus tepat.

10.  Komplikasi
1.     Apabila jarum sampai menebus periosteum tulang akan menimbulkan nyeri.
2.      Perdarahan.
3.      Cidera syaraf.
4.      Spasme arteri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ASAM NUKLEAT


BAB I
PENDAHULUAN
Sel mempunyai 2 jenis molekul pembawa informasi genetik, yaitu DNA ( asam deoksiribonukleat) dan RNA ( asam ribonukleat). DNA menyimpan informasi genetik yang spesifikuntuk setiap individu dan juga spesifik untuk spesies tertentu. Informasi genetik ini harus diwariskan ke generasi berikutnya untuk mempertahankan identitas suatu spesies. RNA berperan dalam ekspresi informasi genetik yang terdapat dalam kromosom. Bentuk langsung ekspresi genetik adalah urutan asam amino protein.
BAB II
ISI
A.   STRUKTUR ASAM NUKLEAT
Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan sangat penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N). (anonim. biomol.wordpress.com/bahan-ajar/asam-nukleat/)
Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA) dan asam ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA). Dilihat dari strukturnya, perbedaan di antara kedua macam asam nukleat ini terutama terletak pada komponen gula pentosanya. (anonim. biomol.wordpress.com/bahan-ajar/asam-nukleat/)
Asam deoksiribonukleat dan asam ribonukleat merupakan polimer linier, tidak bercabang dan tersusun atas nukleotida.Bahan genetik pada jasad prokariot tidak dikemas di dalam suatu struktur yang jelas karena pada sel prokariot tidak terdapt inti sel (nukleus). Hal yang berbeda dengan bahan genetik utama jasad eukariot yang terdapat di dalam struktur nukleus. (Triwibowo Yuwono, Biologi molekuler)
B.   NUKLEOTIDA DAN NUKLEOSIDA
1.    Nukleotida
Nukleotida terdiri atas tiga bagian yaitu:
a.    Basa nitrogen terdiri dari purin dan pirimidin. Basa urin mempunyai dua buah cincin (bisiklik), sedangkan basa pirimidin hanya mempunyai satu cincin (monosiklik). Pada DNA dan RNA, purin terdiri atas : adenin (A) dan guanin (G), untuk pirimidin ada perbedaan antara DNA dan RNA, yaitu pada DNA basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T), pada RNA tidak ada basa timin, sebagai gantinya terdapat urasil (U). Akan tetapi ada perkecualian, yaitu bahwa pada beberapa molekul tRNA terdapat basa T, sedangkan pada beberapa bakteriofag DNA-nya tersusun atas U dan bukan basa T. Cincin purin atau pirimidin, yaitu basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 suatu molekul gula ( ribosa atau deoksiribosa) melalui ikatan N-glikosidik.
Gambar Struktur basa purin dan pirimidin

Gambar ikatan glikosidik

b.    Molekul gula dengan 5 atom C (pentosa)
Pada RNA gulanya adalah ribosa, sedangkan pada DNA gulanya adalah deoksiribosa. Perbedaan antara kedua bentuk gula tersebut terletak pada atom C nomor 2. Pada RNA,atom C nomor 2 berikatan dengan gugus hidroksil (OH) sedangkan DNA atom C nomor 2 berikatan dengan atom H.
Gambar a. gula ribosa b. gula deoksiribosa
c.    Gugus fosfat yang berikatan pada atom C nomor 5 melalui ikatan fosfodiester. Gugus fosfat inilah yang menyebabkan asam nukleat bermuatan negatif kuat.
Gambar ikatan fosfodiester antar nukleotida
Gambar Struktur nukleotida
2.    Nukleosida
Nukleosida merupakan prekusor yang serupa dengan nukleotida namun tidak memiliki gugus fosfat. Jadi nukleosida terdiri dari gugus gula pentosa dan basa nitrogen saja.
Gambar Struktur nukleosida


C.   STRUKTUR DNA
DNA merupakan makromolekul yang berupa benang yang sangat panjang yang terbentuk dari sejumlah besar deoksiribonukleotida, yang masing-masing tersusun dari satu basa nitrogen, satu pentose dan satu gugus fosfat. Ada dua jenis pentosa yaitu deoksiribosa dan ribosa. Ini merupakan hal yang membedakan antara DNA dan RNA. Dinamakan DNA bila mengandung deoksiribosa dan dinamakan RNA bila mengandung ribosa. Basa nitrogen pada molekul DNA akan membawa informasi genetic sedangkan gula dan gugus fosfat mempunyai peran structural. Deoksi pada deoksiribosa menyatakan bahwa gula ini kekurangan satu atom oksigen yang adapada ribosa sebagai senyawa induknya. (Ai Djuminar, Biologi molekuler)
Basa nitrogen merupakan derivat purin dan pirimidin. Basa purin dan pirimidin merupakan senyawa heterosiklik yaitu senyawa yang berbentuk siklik ( cincin ) yang mengandung unsur karbon dan non-karbon ( hetero ). Sebagai atom hetero yang paling sering ditemukan dalam biologi adalah unsur nitrogen. Basa purin dalam DNA adalah adenine ( A ) dan guanin ( G ) dan basa pirimidinnya adalah timin ( T ) dan sitosin ( C ).
Isi informasi DNA ( kode genetik ) terletak dalam rangkaian yang didalamnya tersusun monomer deoksiribonukleotida purin dan pirimidin. Polimer tersebut memiliki polaritas, salah satu ujungnya mempunyai gugus terminal 5’- hidroksil atau fosfat, sedang ujung lainnya memiiki moeitas 3’- fosfat atau hidroksil. (Ai Djuminar, Biologi molekuler)
DNA merupakan untaian ganda ( double heliks ) yang dipertahankan urutannya oleh ikatan hydrogen diantara basa purin dan pirimidin masing-masing molekul linier. Tulang punggung DNA yang bersifat tetap disepanjang molekul terdiri dari deoksiribosa yang berikatan dengan gugus fosfat. Khususnya ujung 3’- hidroksil pada bagian gula sebuah deoksiribonukleosida yang disambungkan pada ujung 5’- hidroksil gula yang berdekatan melalui jembatan fosfodiester. (Ai Djuminar, Biologi molekuler)
Ciri-ciri DNA menurut Watson dan Crick
a.    Merupakan untaian heliks polinukleotida yang melingkar melalui satu sumbu. Kedua rantai mempunyai arah yang berlawanan ( 5’ ke 3’ dan 3’ ke 5’ )
b.    Basa purin dan pirimidin terdapat dibagian dalam heliks, sedangkan unit fosfat dan deoksiribosa terdapat dibagian luar
c.    Diameter heliks sebesar 20 A0, jarak antara basa yang bersbelahan adalah 3,4 A0 pada poros helik dengan sudut rotasi sebesar 360. Putaran heliks berulang setelah 10 residu pada setiap rantai yaitu pada interval 34 A0.
d.    Kedua rantai saling berhubungan melalui ikatan hydrogen antara pasangan basanya yaitu A dengan T dan G dengan C.
e.    Urutan basa sepanjang rantai polinukleotida tidak dibatasidengan cara apapun. Urutan basa yang tepat tersebutmengandung informasi genetik.
Atom-atom hydrogen pada basa purin dan pirimidin mempunyai posisi tertentu. Adenin membentuk 2 ikatan hydrogen dengan timin, guanin membentuk 3 ikatan hydrogen dengan sitosin, maka ikatan G-C lebih kuat 50%. Adenin yang merupakan basa purin selalu berikatan dengan timin yang merupakan basa dari pirimidin dan Guanin yang merupakan basa purin selalu berikatan dengan sitosin yakni basa pirimidin sehingga susunan basa pada DNA tidak random atau acak tetapi bersesuaian yang disebut basa komplementer. Ikatan hidrogen pada rantai DNA menjadikan kedua rantai polinukleotida terikat satu sama lain dan saling komplementer, artinya jika pada basa salah satu rantai diketahui maka basa pada rantai yang lain dapat ditentukan.(Ai Djuminar, Biologi molekuler)
Gambar Ikatan Hidrogen antara basa nitrogen
D.   STRUKTUR RNA
Pada dasarnya struktur RNA sangat mirip dengan struktur DNA. RNA juga merupakan suatu polinukleotida, nukleotioda pada RNA juga tersusun dari komponen gula, gugus fosfat, dan basa nitrogen. Basa nitrogen pada RNA juga ada 4 jenis. Namun Gula pentosa pada RNA adalah gula ribosa, bukan deoksiribosa sebagaimana DNA. Pada RNA tidak terdapat basa timin, sebagai gantinya terdapat basa  urasil, basa ini juga dari golongan pirimidin sebagaimana timin. Dalam sel eukariot, RNA merupakan rantai polinukleotida tunggal, bukan rantai heliks ganda sebagaimana DNA. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memahami struktur RNA, antara lain:
1.    Gula Ribosa
Ribosa memiliki struktur sama dengan deoksiribosa, perbedaannya adalah pada atom C-2‟ terdapat gugus OH. Pada deoksiribosa oksigen pada gugus OH hilang oleh karena itu disebut deoksiribosa. Komponen dan urutan atom lain dalam gula ribosa ini sama dengan gula deoksiribosa, bahkan tempat perlekatan gugus fosfat dan basa nitrogen pun sama.
2.    Urasil dan Timin
Struktur urasil juga sangat mirip dengan timin, karena keduanya termasuk basa pirimidin. Perbedaannya bila C-5 pada timin memiliki gugus CH3 maka pada urasil hanya ada satu H. seperti pada sitosin. Tetapi urasil dan timin berbeda dengan sitosin pada N-3. Urasil setelah berikatan dengan gula menjadi nukleosida disebut  uridin. Sebagaimana timin, uridin hanya dapat berpasangan dengan adenin.
3.    Polinukleotida
Rantai polinukleotida RNA dalam keadaan normal bukan merupakan untaian pita ganda sebagaimana DNA. Tetapi hal ini tidak berarti basa nitrogennya kehilangan sifat untuk selalu berpasangan. Bila pita RNA bertemu dengan pita RNA lain yang urutan basanya cocok maka  juga akan membentuk pasangan pita. Bahkan dalam keadaan tertentu rantai RNA ini dapat menekuk dan membentuk pita ganda sebagai contohnya yakni pada virus, karena virus umumnya  tidak mempunyai DNA sebagai materi genetiknya tetapi memiliki RNA sebagai materi genetic untuk diturunkan pada generasi selanjutnya, RNA ini disebur RNA genom . Semua  RNA asalnya merupakan pita komplemen DNA, melalui suatu proses yang disebut transkripsi tersusunlah  urutan nukleotida yang akan menjadi pita RNA.
(anonim,http://mochammadiqbal.file.wordpress.com/2011/07/makalah-1-gen-rna-genom-iqbal-ale.pdf )

Sifat kimia RNA berbeda dengan DNA
      Asam ribonukleat (RNA) merupakan polimer ribonukleotida purin dan pirimidin yang dihubungkan menjadi satu melalui jembatan 3’,5’-fosfodiester yang analog dengan yang terdapat pada DNA.
Beberapa perbedaan yang spesifik antara RNA dengan DNA adalah;
a.    Moeitas gula dalam RNA sebagai tempat melekatnya fosfat dan basa purin serta pirimidin adalah ribosa
b.    Komponen pirimidin RNA berbeda dengan komponen pirimidin DNA, Rna tidak memilki Timin (T) tetapi mengandung Urasil (U).
c.    RNA terdapat sebagai seutas tunggal. Namun dengan rangkaian basa komplementer yang mempunyai polaritas berlawanan, maka unta tunggal RNA dapat terlipat seperti penjepit rambut sehingga memiliki ciri-ciri untai ganda.
d.    Karena molekkul RNA merupakan untai tunggal yang dilengkapi hanya dengan salah satu diantara dua utas untai gen, kandungan G tidak harus sama dengan kandunga C dan juga kandungan A tidak harus sama dengan kandunga U.
e.    RNA dapat dihidrolisa oleh alkali menjadi senyawa siklik 2’,3’diesterdari mononukleotida yaitu senyawa yang tidak dapat dibentuk dari DNA yang diproses dengan alkali karena tidak terdapatnya gugus 2’-hidroksil.

E.    JENIS-JENIS DAN FUNGSI RNA
Dalam semua organisme prokariot dan eukariot, terdapat tiga kelompok utama molekul RNA yaitu messenger RNA ( mRNA, RNA duta, RNA caraka ), transfer RNA (tRNA) dan ribosomonal RNA (rRNA). Setiap kelompok berbeda satu sama lain berdasarkan ukuran, fungsi dan stabilitas umum. (Ai Djuminar, Biologi molekuler)

RNA terdapat dalam 2 jenis:
1.    RNA genetik/ genom
RNA genetik adalah RNA yang berfungsi menyediakan sifat genetik seperti layaknya DNA, dapat berbentuk untai tungggal maupun double helix seperti DNA. RNA jenis ini terdapat pada virus.
Pada organisme-organisme eukariotik seluruh materi genetiknya berupa DNA (Deoksiribose Nukleic Acid), pada organisme ini RNA berperan sebagai komponen sistem dalam proses penyusunan protein. Namun pada beberapa jenis virus, seperti TMV dan Influenza,  RNA berperan sebagai materi genetik utama, sebab, virus-virus dari golongan ini tidak memiliki DNA sebagai materi genetiknya (Suryo, 2004). RNA yang terdapat di dalam virus-virus tersebut dinamakan sebagai RNA Genom, dikarenakan RNA inilah yang berperan sebagai penyimpan informasi genetik dan mempengaruhi sifat-sifat dari virus tersebut.
Semakin banyak virus-virus yang teridentifikasi dan dipelajari, semakin jelas bahwa banyak dari virus-virus ini tersusun atas RNA dan protein (tanpa DNA). Dari semua penelitian-penelitian akhir-akhir ini diketahui ‘Virus RNA’ ini menyimpan informasi genetiknya pada asam nukleat, bukan pada proteinnya, sama dengan makhluk hidup yang lainnya. Namun pada virus-virus ini materi genetiknya berupa RNA.

2.    RNA non-genetik
a.    Messenger RNA (mRNA, RNA data)
Merupakan molekul RNA sitoplasma yang berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis protein di dalam ribosom melalui proses translasi, mRNA mengalihkan informasi genetik dari DNA ke mesin pembuat protein (ribosom). mRNA mempunyai ukuran dan stabilitas paling heterogen. Semua anggota kelompok berfungsi sebagai pembawa pesan (messenger) dan masing – masing anggota bertindak sebagai cetakan. Pada cetakan ini terjadi polimerisasi rangkaian asam amino yang spesifik sehingga terbentuk molekul protein yang spesifik. mRNA dalam sel eukariot memiliki ciri kimiawi yang khas. Ujung 5’ pada mRNA “ditutup” (cap,capping) oleh 7’ – metilguanosin trifosfat yang berkaitan dengan 2’-O- metilribonukleotida pada gugus 5’- hidroksil melalui tiga gugus fosfat. Tutup tersebut terlibat dalam pengenalan mRNA melalui mesin translasi dan membantu menstabilkan mRNA terhadap seragam enzim 5’-eksonuklease. Ujung 3’- hidroksil pada molekul mRNA , mengikat polimer residu adenilat dengan panjang 20 – 250 nukleotida,ini dinamakan “ekor”, poli (A). Fungsi dari ekor poliA adalah mempertahankan stabilitas mRNA Spesifik didalam sel dengan cara mencegah serangan enzim 3’- eksonuklease.
Gambar mRNA fase translasi
Dalam mamalia termasuk sel manusia, memiliki molekul RNA lain yang disebut hnRNA dan snRNA. Heterogenous nuclear  RNA (hnRNA) adalah molekul RNA inti yang mempunyai ukuran sangat heterogen dan sangat kompak. Molekul hnRNA akan diproses untuk menghasilkan molekul mRNA (prekursor;pemula) yang kemudian memasuki sitoplasma dan menjadi cetakan bagi sintesis protein.
b.    Transfer  RNA (tRNA)
tRNA berfungsi untuk membawa asam amino aktif ke ribosom untuk membantuk polipeptida yang bsesuai dengan urutan yanng ditentukan oleh mRNA sebagai acuannya. Molekul tRNA bertindak sebagai penyelaras ( adapter) untuk translasi informasi dalam rangkaian nukleotida mRNA menjadi asam amino spesifik.
Semua molekul tRNA mengandung 4 lengan utama. Lengan akseptor terdiri atas sebuah batang berpasangan basa yang berakhir dengan rangkaian CCA (5’ ke 3’). Lengan anti kodon pada ujung suatu batang berpasangan basa akan mengenali kodon (nukleotida triplet) pada cetakan mRNA. Lengan tersebut mempunyai rangkaian nukleotida yang bersifat melengkapi kodon  dan bertanggung jawab atas spesifitas tRNA. Lengan D diberi nama berdasarkan keberadaan basa dihidrouridin dan lengan TѰC untuk rangkaian T, pseudouridin serta C. Lengan tambahan merupakan sifat tRNA yang paling berfariasi dan memberikan landasan untuk klasifikasi. tRNA merupakan molekul adaptor pada sintesa protein karena tRNA mengandung suatu situs untuk peningkatan asam amino dan suatu tempat pengenalan untaian cetakan .
Gambar Struktur dua dimensi molekul RNAt, struktur sekunder, berdasar model yang diajukan oleh Holley.
c.    Ribosomonal RNA  (rRNA)
Ribosom merupakan struktur nukleoprotein sitoplasma yang bertindak sebagai mesin bagi sintesis protein dari cetakan mRNA.  Pada ribosom molekul mRNA dan tRNA saling berinteraksi untuk melakukan translasi menjadi informasi molekul protein spesifik yang ditranskripsikan dari gen.  
Fungsi molekul rRNA dalam partikel ribosom diperlukan untuk penyusunan ribosom (peran struktural yang turut membentuk ribosom ) dan mempunyai peranan peting dalam pengikatan mRNA pada ribosom serta translasinya.
Gambar Struktur ribosom. Ribosom tersusun oleh RNA ribosom dan protein.
d.    RNA inti kecil yang interogen/stabil (hnRNA=heterogenous nuclear RNA)
heterogenous nuclear RNA merupakan hasil langsung dari transkripsi DNA, dikenal dengan pre-mRNA.
Gambar  hnRNA ditengah
Sejumlah besar spesies RNA inti kecil yang stabil, khas, dan sangat bertahan lama, ditemukan sel eukariot. Mayoritas molekul ini terdapat sebagai ribonukleoprotein dan tersebar dalam inti, sitoplasma atau keduanya. Ukuranya berkisar antara 90 – 300 nukleotida dan terdapat dalam 100.000 – 1.000.000 kopi per sel.
e.    RNA inti yang kecil (snRNA = small nuclear RNA)
Secara bermakna turun terlibat dalam pemrosesan mRNA dan regulasi sel. Dari beberapa snRNA U1, U2, U4, U5, dan U6 (daerah yang kaya akan urasil) turut terlibata dalam pengeluaran intron (untai penyela pada sel eukariot) serta pemrosesan hnRNA menjadi mRNA.
Gambar snRNA




BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
1.    Asam nukleat ada 2 yaitu asam ribosa dan asam deoksiribosa
2.    Nukleotida merupakan prekusor asam nukleat yang terdiri dari gugus gula pentosa, basa nitrogen dan gugus fosfat.
3.    Nukleotida merupakan prekusor yang serupa dengan nukleotida namun tidak memiliki gugus fosfat. Jadi nukleosida terdiri dari gugus gula pentosa dan basa nitrogen saja.
4.    Adenin membentuk 2 ikatan hydrogen dengan timin, guanin membentuk 3 ikatan hydrogen dengan sitosin, maka ikatan G-C lebih kuat 50%.
5.    Ikatan hydrogen adalah ikatan antara 2 basa nitrogen
Ikatan glikosida adalah ikatan antara gula dan basa nitrogen
Ikatan fosfodiester adalah ikatan gula dengan fosfat.
6.    Dalam DNA jumlah basa nitrogen adenin (A) sama dengan jumlah timin (T) dan jumlah basa nitrogen sitosin (C) sama dengan jumlah guanin (G).
7.    DNA mengandung gen, informasi yang mengatur sintesis protein dan RNA
8.    rRNA merupakan komponen dari ribosom yang merupakan mesin biologis pembuat protein.
9.    mRNA merupakan bahan pembawa informasi genetik dari gen ke ribosom.
10.  tRNA merupakan bahan yang menerjemahkan informasi dalam mRNA menjadi urutan asam amino





Daftar Pustaka
·         Yuwono, Triwibowo. 2005. Biologi Molekuler. Jakarta: Erlangga
·         Djuminar, Ai. 2005. Biologi Molekuler.
·         http://www.news-medical.net/health/RNA-Structure-%28Indonesian%29.aspx
·         ocw.usu.ac.id/.../bbc115_slide_asam_nukleat_atau_nucleic_acid.pdf
·         biomol.wordpress.com/bahan-ajar/asam-nukleat/
·         elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/biokimia/bab%2012.pdf
·         www.faperta.ugm.ac.id/newbie/mikro/irfan.../Asam%20Nukleat.ppt
·         http://biomol.wordpress.com/bahan-ajar/asam-nukleat/
·         http://www.scribd.com/doc/49858001/Struktur-Asam-Nukleat
·         desybio.files.wordpress.com/2010/03/rna_sstrand.jpg&imgrefurl=
·         http://desybio.wordpress.com/2010/03/30/struktur-rna/
·         http://treesnasmart.blogspot.com/2010/01/dna.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS